Selasa, 20 Desember 2016

JURNAL EKONOMI INTERNASIONAL











REVIEW JURNAL
Judul
Dampak Kebijakan Liberalisasi Pertanian Oleh WTO Terhadap Upaya Peningkatan Ekspor Karet Alam Indonesia
Jurnal
Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Volume & Halaman
Vol. 1 Hal. 623-632
Tahun
2013
Penulis
Rina Maryana
Reviewer
Wahyu Putra Jaya Hia
Tanggal
17 Desember 2016

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu, tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan menganalisis tentang dampak kebijakan liberalisasi pertanian oleh WTO terhadap upaya peningkatan ekspor karet Indonesia.
Latar Belakang Penelitian
Alasan Penulis dalam Penelitian ini yaitu dibentuknya WTO adalah untuk membantu menciptakan perdagangan dunia yang lebih bebas dan adil. Diktum dasar ekonomi yang digunakan adalah bahwa semakin bebas perdagangan, semakin besar arus laba, baik bagi negara maupun pelaku perdagangan, maka masyarakat dunia akan semakin sejahtera. Namun, pada kenyataannya kondisi ini tidak membuat ekspor karet alam Indonesia bebas dari masalah.  Ekspor karet alam Indonesia masih mengalami beberapa kendala seperti harga karet alam yang fluktuatif, faktor minyak mentah dunia, ketidakstabilan nilai tukar serta kondisi perekonomian dunia mempengaruhi volume ekspor karet alam Indonesia.
Subjek Penelitian
Ada dua aspek yang menjadi focus penelitian ini yaitu pertama, bagaimana arah hubungan perdagangan internasional dan FDI, kedua apakah hubungan kedua variabel tersebut bersifat negatif atau positif. Fokus penelitian tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Liu (2001) dan menyatakan bahwa terdapat dua aspek dari keterkaitan antara FDI dan perdagangan internasional yaitu apakah FDI dan perdagangan internasional memiliki hubungan substitusi (negatif) atau komplementer (positif), dan apakah FDI yang menyebabkan perdagangan internasional ataukah sebaliknya.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penulis menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari kebijakan liberalisasi pertanian terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ekspor karetnya. Disini penulis memfokuskan pada dampak tarifikasi dan subsidi domestik terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ekspor karetnya setelah liberalisasi pertanian oleh WTO 2007-2011.
Hasil Penelitian
Dengan masuknya sektor pertanian dalam disiplin WTO, sektor pertanian Indonesia tidak lagi bersifat steril dari dinamika perkembangan pertanian ditingkat internasional, melainkan terkait secara substansial dengan dinamika perkembangan pertanian di negara lainnya serta perkembangan yang berkelanjutan dalam negosiasi perdagangan produk pertanian dalam konteks WTO. Dengan demikian, dinamika sektor pertanian dan perdagangan produk pertanian Indonesia pun menjadi sedemikian rupa tergantung oleh tekanan-tekanan eksternal baik bersumber dari WTO dan Negara maju, maupun sesame Negara berkembang itu sendiri.

Perkembangan ini tentunya berimplikasi terhadap politik pertanian di Indonesia yang mendesakkan perubahan format politik pertanian di Indonesia agar dapat melibatkan seluruh Stakeholder pada sektor pertanian dan perdagangan produk pertaniannya.
Kesimpulan
Pemerintah dapat melakukan kerjasama melalui pola kemitraan yang mencakup pembiayaan atau pendanaan. Usaha perkebunan karet yang dilaksanakan dengan pola kemitraan dapat dilakukan antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat. Perkebunan besar dapat memberikan bantuan dana kepada perkebunan rakyat serta dapat pula melakukan alih teknologi. Dengan demikian peningkatan ekspor karet akan mudah dilakukan. Selain itu, Bergabungnya indonesia dengan WTO, dengan jaminan akses pasar yang luas, memberi peluang bagi Indonesia dalam meningkatkan ekspor karet alam. Disisi lain, dengan kesepakatan perdagangan Indonesia dalam forum WTO telah memberikan tantangan bagi Indonesia dalam mempertahankan posisinya sebagai produsen karet  ke dua didunia. Karena dengan banyaknya peluang akses pasar secara Internasional memungkinkan munculnya persaingan yang semakin ketat.
Saran
Melalui liberalisasi pertanian dapat menjadi landasan bagi Indonesia dalam mempromosikan kepentingannya dalam perpolitikan pertanian Internasional, demi pengembangan kemajuan negara Indonesia agar menjadi bangsa yang mandiri serta dengan keikutsertaan Indonesia di WTO, segala penyesuaian kebijakannya mampu melindungi para petani karet dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya serta mampu merespon segala dampak yang timbul. Indonesia mampu meningkatkan industri dalam negeri dengan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi karet agar mendapatkan nilai tambah di pasaran Internasional.


Tidak ada komentar: