REVIEW JURNAL
Judul
|
Dampak Kebijakan Liberalisasi Pertanian Oleh WTO
Terhadap Upaya Peningkatan Ekspor Karet Alam Indonesia
|
Jurnal
|
Jurnal Ilmu Hubungan
Internasional
|
Volume
& Halaman
|
Vol. 1
Hal. 623-632
|
Tahun
|
2013
|
Penulis
|
Rina Maryana
|
Reviewer
|
Wahyu
Putra Jaya Hia
|
Tanggal
|
17 Desember 2016
|
Tujuan
Penelitian
|
Adapun
tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu, tujuan dari penelitian ini adalah
menjelaskan dan menganalisis tentang dampak kebijakan liberalisasi pertanian
oleh WTO terhadap upaya peningkatan ekspor karet Indonesia.
|
Latar
Belakang Penelitian
|
Alasan
Penulis dalam Penelitian ini yaitu dibentuknya WTO adalah untuk membantu
menciptakan perdagangan dunia yang lebih bebas dan adil. Diktum dasar ekonomi
yang digunakan adalah bahwa semakin bebas perdagangan, semakin besar arus
laba, baik bagi negara maupun pelaku perdagangan, maka masyarakat dunia akan
semakin sejahtera. Namun, pada kenyataannya kondisi ini tidak membuat ekspor
karet alam Indonesia bebas dari masalah.
Ekspor karet alam Indonesia masih mengalami beberapa kendala seperti
harga karet alam yang fluktuatif, faktor minyak mentah dunia, ketidakstabilan
nilai tukar serta kondisi perekonomian dunia mempengaruhi volume ekspor karet
alam Indonesia.
|
Subjek
Penelitian
|
Ada
dua aspek yang menjadi focus penelitian ini yaitu pertama, bagaimana arah
hubungan perdagangan internasional dan FDI, kedua apakah hubungan kedua
variabel tersebut bersifat negatif atau positif. Fokus penelitian tersebut
sejalan dengan yang dikemukakan oleh Liu (2001) dan menyatakan bahwa terdapat
dua aspek dari keterkaitan antara FDI dan perdagangan internasional yaitu
apakah FDI dan perdagangan internasional memiliki hubungan substitusi
(negatif) atau komplementer (positif), dan apakah FDI yang menyebabkan
perdagangan internasional ataukah sebaliknya.
|
Metode
Penelitian
|
Jenis
penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penulis menjelaskan dampak yang
ditimbulkan dari kebijakan liberalisasi pertanian terhadap upaya pemerintah
Indonesia dalam meningkatkan ekspor karetnya. Disini penulis memfokuskan pada
dampak tarifikasi dan subsidi domestik terhadap upaya pemerintah Indonesia
dalam meningkatkan ekspor karetnya setelah liberalisasi pertanian oleh WTO
2007-2011.
|
Hasil
Penelitian
|
Dengan
masuknya sektor pertanian dalam disiplin WTO, sektor pertanian Indonesia
tidak lagi bersifat steril dari dinamika perkembangan pertanian ditingkat
internasional, melainkan terkait secara substansial dengan dinamika
perkembangan pertanian di negara lainnya serta perkembangan yang
berkelanjutan dalam negosiasi perdagangan produk pertanian dalam konteks WTO.
Dengan demikian, dinamika sektor pertanian dan perdagangan produk pertanian
Indonesia pun menjadi sedemikian rupa tergantung oleh tekanan-tekanan
eksternal baik bersumber dari WTO dan Negara maju, maupun sesame Negara
berkembang itu sendiri.
Perkembangan
ini tentunya berimplikasi terhadap politik pertanian di Indonesia yang
mendesakkan perubahan format politik pertanian di Indonesia agar dapat melibatkan
seluruh Stakeholder pada sektor pertanian dan perdagangan produk pertaniannya.
|
Kesimpulan
|
Pemerintah
dapat melakukan kerjasama melalui pola kemitraan yang mencakup pembiayaan
atau pendanaan. Usaha perkebunan karet yang dilaksanakan dengan pola
kemitraan dapat dilakukan antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat.
Perkebunan besar dapat memberikan bantuan dana kepada perkebunan rakyat serta
dapat pula melakukan alih teknologi. Dengan demikian peningkatan ekspor karet
akan mudah dilakukan. Selain itu, Bergabungnya indonesia dengan WTO, dengan
jaminan akses pasar yang luas, memberi peluang bagi Indonesia dalam
meningkatkan ekspor karet alam. Disisi lain, dengan kesepakatan perdagangan
Indonesia dalam forum WTO telah memberikan tantangan bagi Indonesia dalam
mempertahankan posisinya sebagai produsen karet ke dua didunia. Karena dengan banyaknya
peluang akses pasar secara Internasional memungkinkan munculnya persaingan
yang semakin ketat.
|
Saran
|
Melalui
liberalisasi pertanian dapat menjadi landasan bagi Indonesia dalam
mempromosikan kepentingannya dalam perpolitikan pertanian Internasional, demi
pengembangan kemajuan negara Indonesia agar menjadi bangsa yang mandiri serta
dengan keikutsertaan Indonesia di WTO, segala penyesuaian kebijakannya mampu
melindungi para petani karet dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya
serta mampu merespon segala dampak yang timbul. Indonesia mampu meningkatkan
industri dalam negeri dengan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi karet
agar mendapatkan nilai tambah di pasaran Internasional.
|